Ustadku

Perjalanan Menuju Akhirat

Sahabat ustadku semua semoga, kita selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT, kali ini kita akan membahas sesuatu yang cukup penting, yaitu tentang bagaimana perjalanan manusia dari awal hingga akhir. Jika kita membuka maps pasti kita akan mengetik tujuan kita diaplikasi tersebut dan pasti kita diberikan rute tercepat untuk sampai di tempat tersebut. Jadi tidak mungkin kita keluar rumah tapi tidak tahu tujuan kita, jadi kita harus tahu perjalanan agar kita tahu tujuan kita dan hikmah dari tahu perjalanan itu adalah agar kita tahu tujuan kita.

Maka pada perjalan awal yang dilewati manusia adalah alam ruh, kita tidak tahu apa yang terjadi selama kita di alam ruh, di alam ruh itu kita belum memiliki jasad dan tubuh dan hanya Allah yang tahu apa yang terjadi selama kita berada di alam ruh tersebut. Kemudian Allah memindah kita kealam yang selanjutnya yaitu alam Rahim ibu, itulah kenapa dalam islam ibu sangat dimuliakan, banyak orang yang bijak mengatakan jika kita ingin hidup berkah yaitu dengan memuliakan orang tua terutama ibu kita dan  Kita tidak akan mendapatkan keberkahan dalam hidup jika berbuat buruk kepada ibu.

Jadi muliakanlah ibu kita karena dia sudah menjadi alam kedua untuk kita. Kemudian setelah melewati proses persalinan dan bayi pun lahir, maka kita pun memasuki alam yang ketiga yang disebut dengan alam dunia, arti dari dunia sendiri adalah sementara yang berasal dari bahasa arab yaitu addunia. Maka kita didunia ini hanya sementara dan hanya tempat kita transit sebelum kita menuju akhirat. Jadi didunia ini kita hanya dibedakan oleh seragam dan profesi dan pada akhirnya kita akan kembali kepada Allah dengan seragam yang sama yaitu hanya selembar kain kafan yang putih.

Setelah alam dunia kemudian kita memasuki alam barza atau yang kita kenal dengan alam kubur. Kalimat barzah sendiri berati pemisah, jadi ketika kita memasuki alam barza maka mau tidak mau  nantinya akan dipisahkan dengan siapapun yang kita cintai dan apapun yang kita miliki dunia, tapi sebelum kita kealam barza kita akan melewati satu proses yang pasti dilewati oleh setiap manusia yaitu sakratul maut, itu merupakan proses dilepasnya nyawa dari tubuh sesorang dan hal ini dilakukan oleh malaikat Izrail dan diujung proses sakratul maut ini akan nada dua pintu, yang diseblah kanan disebut dengan husnul khotimah dan sebelah kiri disebut khusnul khotimah.

Saat kita meninggal kita akan melewati proses sakratul maut. Diujung proses sakratul maut akan ada dua pintu yaitu pintu sebelah kanan yaitu husnul khotimah dan sebelah kiri khusnul khotimah. Pintu husnul khotimah adalah pintu yang dimasuki oleh orang-orang yang diujung hidupnya diakhiri dengan kebaikan, mereka meninggal dalam keadaan sholat, keadan berzakat dan melakukan hal-hal baik lainya, maka orang-orang tersebut akan masuk melalui pintu husnul khotimah.

Tapi betapa ruginya orang-orang yang meninggal dengan melewati pintu khusnul khotimah, dia berhadapan dengan akhir hidup yang cukup mengenaskan, yaitu saat dia melakukan dosa dan maksiat, dia masih membuat kesalah kepada seseorang dan belum meminta maaf, maka rugilah orang-orang ini. Karena Allah befirman dalam Quran surat Asy-Syu’ara 88-89 :

ۙبَنُوْنَ وَّلَا مَالٌ يَنْفَعُ لَا يَوْمَ  ؕ سَلِيْمٍ بِقَلْبٍ اللّٰهَ اَتَى مَنْ اِلَّا Yauma lā yanfa'u māluw wa lā banụn Illā man atallāha biqalbin salīm“(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, [QS. Asy-Syu'ara': 88].” “kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, [QS. Asy-Syu'ara': 89”

Ternyata manusia yang paling bahagia itu adalah manusia yang ketika dia kembali kehadapan Allah dengan hati yang bersih, tanpa rasa iri , dengki dan dendam, jadi bagaimana suasana dan kondisi di alam barza adalah bagaimana amalan kita di dunia dan tergantung dari kebaikan dan amal yang kita lakukan didunia. Alam barza bukan perjalanan akhir kita, masih ada alam lain yang harus kita lewati.

Kemudian dari alam barza, kita akan dibawa untuk memasuki alam mahsyar, yaitu alam hitung-menghitung semua amalan dan dosa kita didunia, mungkin kita pernah mengambil hak orang lain dan kita tidak mendapatkan pengadilan di dunia, tapi ingatlah kita tidak akan bisa lari dari pengadilan di alam mahsyar. Seperti dalam surat Az-Zalzalah Ayat 7-8 

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَه

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Fa may ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah

Wa may ya'mal miṡqāla żarratin syarray yarah

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”

Jadi jika kita pernah mengambil hak orang lain maka kembalikanlah dan minta maaflah, itulah mengapa saat kita berbuat salah kita harus minta maaf, agar saat kita di alam mahsyar kita tidak ada beban lagi. Tidak ada yang bisa kabur dari alam mahsyar, karena Allah yang menguasai hari penghitungan tersebut. Maka cobalah kita untuk introspeksi diri, cobalah disaat kita solat wajib dan mengingat kesalahan apa saja yang pernah kita perbuat kepada teman, keluarga dan orang tua kita. Karena hidup tidak akan mendapatkan bahagia dan berkah tanpa ridho orang tua, bahkan ridho Allah itu ada dalam ridho orang tua.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اَلْوَالِدَيْنِ سَخَطِ فِي اَللَّهِ وَسَخَطُ,اَلْوَالِدَيْنِ رِضَا فِي اَللَّهِ رِضَا

 “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua

 

Kita ingin hidup bahagia itu gampang, cukup bahagiakan orang tua dan minta maaflah kepada orang tua kita jika kita berbuat salah, jika perlu cucilah kakinya sebagai tanda kita memuliakanya.

 

Setelah melewati alam ruh, alam Rahim ibu, alam dunia, alam barzah dan alam mahsyar, maka kita akan sampai di tujuan akhir kita yaitu alam akhirat, kita akan berada selamanya di alam tersebut untuk selamanya dan bagaimana keadaan dan suasana  alam akhirat itu adalah tergantung dari bagaimana kita didunia, jadi perbaikilah  diri kita, agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Kita semua itu sama dimata Allah SWT, kita pernah berbuat dosa dan kesalahan.

التَّوَّابُونَ الْخَطَّائِينَ وَخَيْرُ خَطَّاءٌ آدَمَ ابْنِ كُلُّ

“Seluruh anak Adam berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat” (HR Ibnu Maajah no 4241, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani) 

Jadi nikmatillah perjalanan kita dan selama kita masih didunia, jadikan dunia ini sebagai tempat kita untuk mengumpulkan bekal untuk kita di akhirat nanti. Semoga bermanfaat, semoga kita menjadi orang yang lebih baik lagi dan menjadi orang yang kembali kepada Allah SWT dengan hati yang bersih.