Keutamaan menuntut ilmu dalam islam
Islam mewajibkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu. Bahkan ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW saat menjadi nabi adalah salam surat Al-‘Alaq yang memiliki arti ‘Bacalah.’ (QS Al’alaq: 1).
Keutamaan ilmu, belajar dan mengajarkan ilmu sangat penting dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda,
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah no. 224). Dalam islam keutamaan menuntut ilmu juga disampaikan seperti berikut,
Ini adalah keutamaan menuntut ilmu yang pertama, dalam Alquran Allah SWT berfirman: “Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (Al-Mujadalah: 11).
Jika ditelaah lebih lanjut, ada tafsiran atau arti dari ayat ini. Seperti salah satunya menurut Imam Syaukani berkata : “Dan makna ayat ini bahwasanya Allah mengangkat beberapa derajat orang-orang beriman dari orang-orang yang tidak beriman, dan mengangkat beberapa derajat orang-orang yang berilmu (dan beriman) dari orang-orang yang hanya beriman. Maka barang siapa yang memadukan antara iman dan ilmu maka Allah mengangkatnya beberapa derajat karena imannya lalu Allah mengangkat derajatnya karena ilmunya”.
Rasulullah SAW bersabda: “Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu (ilmu syar’i) barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR Ahmad).
Kedudukan ilmu dalam Islam begitu mulia. Ia yang berilmu pasti diberi kebaikan dan kemudahan dalam menjalankan kehidupannya di dunia maupun di akhirat.
Rasulullah SAW pernah bersabda : “Barangsiapa yang menginginkan urusan dunia, maka wajiblah baginya berilmu. Dan barangsiapa yang ingin urusan akhirat (selamat di akhirat) maka wajiblah ia memiliki ilmu juga. Dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah ia memiliki ilmu tentangnya juga.” (HR Bukhari dan Muslim)
Surga adalah idaman setiap muslim. Bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT bagi banyak amalan shalih yang dilakukan oleh umat Islam. Oleh karena itu, menuntut ilmu bisa menjadi salah satu jalan yang bisa kita lakukan untuk menuju surga. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW beliau bersabda :
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga.” (HR Bukhari dan Muslim).
Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal. Ilmu akan kekal dan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun ia telah meninggal. Hal ini akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Sebab, ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi juga untuk orang lain.
Disebutkan dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, ia berkata kepada Rasulullah SAW :
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631).