Ustadku

Jangan Terjebak Masa

Sahabat ustadku semua semoga, kita selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT, kita akan berbagi pengalaman dan ilmu lagi. Ada seorang ulama besar bernama Imam Gozali, suatu saat saat dia selesai mengajar dia bertanya kepada muridnya, dia bertanya apa yang ada didunia ini yang paling dekat dengan kita dan muridnya pun menjawab orang tua, baju dan sahabat, tapi kata Imam Gozali semua itu salah, yang paling dekat dengan kita didunia ini adalah kematian kita sendiri, namun kita tidak pernah tahu kapan itu akan datang.

 

Imam Gozali pun bertanya lagi kepada muridnya, wahai muridku, apakah kalian tahu apa yang paling jauh untuk diajangkau didunia ini? muridnya pun ada yang menjawab matahari, galaxy dan bulan, tapi  Imam Gozali pun menjawab, sesuatu yang paling jauh bahkan mustahil untuk dijangkau di dunia ini adalah masa lalu, karena siapapun tidak akan pernah balik kemasa lalu, maka masa lalu harus jadi pembelajaran, cara agar kita menghargai masa lalu, adalah dengan mengoreksi diri kita masing-masing saat ini.

 

Makanya ada istilah yang indah yaitu, “selamat belajar dari kehidupan, bekerja keras untuk masa depan, dan jangan lupa bedoa kepada yang maha menentukan”. Jadi ternyata masa lalu itu adalah pembelajaran kehidupan kita, dan jangan pernah terjebak pada masa lalu, karena orang yang terjebak di masa lalu adalah orang yang merugi, siapun orang itu, Karena masalalu adalah sesuatu yang sangat jauh dari dunia ini.

 

Introspeksi diri dan mengevaluasi diri adalah sesuatu yang jarang kita lakukan dan sulit untuk dilakukan. Tapi kita lebih sering, mengoreksi orang lain, karena itu lebih mudah, dan tugas terbesar kita di dunia ini adalah mengoreksi diri sendiri, saat kita menunjuk orang lain dengan satu jari, lihatlah berapa banyak sisa jari yang tidak kita tunjuk itu mengarah kepada kita, makanya yang terbaik adalah ketika kita solat, kita cobalah untuk mengoreksi diri.

 

Saat kita menjadi maniusia seharusnya keta harus banyak introsepsi diri dengan solat, Karena sebenernya saat sholat Allah ingin kita introspeksi diri, apa yang kita lakukan sebelum sholat, apakah kita menyakiti seseorang, apa ada lisan kita yang melukai orang lain dan apakah kita sudah bemanfaat bagi orang lain sebelum kita sholat? Maka itulah salah satu fungsi sholat.

 

Sebagai contoh, saat kita bekerja dan ada sesuatu yang harus kita lakukan yang membuat kita marah dan akhirnya sampai bertengkar dengan teman kantor kita, saat masuk sholat dzhur, dan setelah sholat kita introsepeksi diri kesalahan yang kita lakukan tadi. Jadi fungsi sholat itu menjadi waktu bagi kita untuk minta maaf kepada Allah, dan mempunyai niat untuk meminta maaf kepada orang yang kita sakiti.

 

Jadi orang islam itu kita sangat senang, karena kita punya lima waktu untuk bertemu dan curhat kepada Allah. Jadi jika kita punya masalah apapun cobalah untuk bersihkan hati, fikiran dan bersimpuh memohon kepada Allah dan jangan memikirkan hal yang lain, saat itu kita sedang mencoba untuk menyesuaikan hati, pikiran dan kemauan Allah, karena kadang apa kemauan Allah tidak sesuai dengan kemauan kita. Kita sering kecewa mungkin karena kita memaksa Allah dengan apan yang terbaik menurut kita.

 

Jika kita berdoa dan meminta yang terbaik, maka mintalah yang terbaik menurut Allah, karena jika itu sudah menjadi yang terbaik bagi Allah, maka itu adalah yang terbaik untuk kita semua, masalahnya bagaimana cara kita bersyukur dengan apa yang sudah Allah tentukan garisnya. Tidak selamanya Allah memberikan rejeki dalam bentuk bahagia, tapi bisa jadi Allah sesekali Allah memberikan kita rejeki dalam bentuk musibah dan ujian, karena Allah ingin kita dekat lagi dengan Allah SWT.